22 Juli 2008

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIJOYO Edisi III

E. PENULISAN KUTIPAN Macam kutipan pada penulisan skripsi ada 2 (dua), yakni : kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (parafrase). 1. Kutipan langsung : a. Pada kutipan langsung, kutipan harus sama dengan aslinya baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda-tanda bacanya ; b. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 (lima) baris, dimasukkan ke dalam teks dengan 2 (dua) spasi dan diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan, dimulai setelah 4 (empat) pukulan ketik dari margin kiri ; c. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih diketik berspasi satu tanpa tanda kutip pada awal dan akhir kutipan, dimulai setelah 4 (empat) pukulan ketik dari margin kiri. Jarak antara kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih dan teks adalah 2 (dua) spasi ; d. Apabila dalam kutipan perlu dihilangkan beberapa bagian, maka bagian-bagian yang diketik jarang (ellipsis points) diselingi 1 (satu) pukulan ketik : (1). 3 (tiga) titik digunakan sebagai pengganti 1 (satu) kata sampai beberapa kalimat atau beberapa kalimat dalam 1 (satu) paragraf kata yang tidak dihilangkan ; (2). Gunakan 4 (empat) titik, sesungguhnya sebuah titik diikuti 3 (tiga) titik, jika yang dihilangkan adalah : (a). bagian akhir kalimat ; (b). bagian awal kalimat berikutnya atau lebih. e. Kalau perlu disisipkan sesuatu ke dalam kutipan, dipergunakan tanda kurung besar […] f. Kalau dalam kutipan yang panjangnya kurang dari 5 (lima) baris terdapat tanda kutip ,maka tanda kutip itu diubah menjadi tanda satu koma ; g. Kata-kata yang tidak bergaris dalam aslinya, tetapi oleh pengutip dianggap perlu maka diberi garis dibubuhi catatan langsung di belakang bagian yang diberi bergaris di antara tanda kurung besar. Contoh : ” Dalam hal seperti itu, ternyata Presiden sama sekali tidak (garis bawah dari saya) mempunyai pengaruh apa-apa ”. Cara ini berlaku bagi setiap perubahan dan tambahan terhadap bentuk asli bahan yang dikutip ; h. Tiap-tiap kutipan diberi nomor kutip pada akhir kutipan nomor itu ditaruh setengah spasi di atas baris kalimat langsung akhir kutipan (tidak diselingi satu ketukan kosong). Nomor kutipan berurutan dari bab pertama sampai bab terakhir, tidak dibubuhi titik, tidak ditebalkan, tidak diberi tanda kurung, tidak ditulis miring dan lain -lain. 2. Kutipan tidak langsung (parafrase) : a. “Paraphrase” (parafrase) adalah “ a restatement of the sense of a text or passage in the other words, as for clearness; afree rendering or translaton, as of a pasafe…” (lihat The New Grolier Webster International Dictionary.Vol II.1976 h.688). Yang diutamakan dalam kutipan tidak langsung adalah semata-mata isi maksud atau kutipan bukan cara dan bentuk kutipan ; b. Pada kutipan tidak langsung harus dicantumkan nomor kutipan dan sumber-sumber kutipan yang dimuat dalam “ footnote dengan nomor yang sama ”.

Tidak ada komentar: